Menteri Badan Usaha Milik Negara (BUMN) Erick Thohir mengungkapkan aksi korporasi dalam bentuk merger antara Bank Muamalat dan Bank Tabungan Negara (BTN) Syariah, dipastikan terjadi sebelum era kepemimpinan Presiden Joko Widodo berakhir atau sebelum Jokowi lengser pada Oktober 2024. Lebih tepatnya, lanjut Erick, aksi korporasi tersebut akan terjadi di rentang kuartal I atau II tahun ini. Jika nantinya telah resmi merger, bank tersebut digadang gadang mampu menjadi Top 20 bank terbesar di Indonesia.
"Muamalat dan BTN Syariah kalau digabungkan (sekitar) Maret, April, Mei, sebelum Oktober. Itu bsa menjadi bank nomor 16 terbesar di Indonesia," ungkap Erick saat di JIExpo, Jakarta, Minggu (19/2/2024). Erick melanjutkan, ekosistem ekonomi syariah di Indonesia sangat besar, . Untuk itu, salah satu faktor pendukungnya yakni harus menggenjot industri perbankan syariah di Tanah Air agar semakin kompetitif.
Merger Muamalat dan BTN Syariah Digelar Sebelum Jokowi Lengser Merger Muamalat dan BTN Syariah Didorong Terealisasi Tahun Ini Wamen BUMN: Merger BTN Syariah dan Muamalat Bakal Untungkan UMKM
DPD REI Jambi Siap Gandeng dan Kolabrorasi dengan BTN Syariah Di Hadapan Hakim Mahkamah Konstitusi, Menko PMK Ungkap Wanti wanti Jokowi Sebelum Lengser BTN Mulai Merangsek ke Lautan Industri Perbankan Syariah RI
1.414 JCH Ikuti Silaturahmi dan Bimbingan yang Digelar BRK Syariah PDIP Curiga Jokowi Punya Niat Jahat Jadikan AHY Menteri Sebelum Lengser: Ada Nuansa nuansa Gelap Diketahui, Indonesia telah memiliki Bank Syariah Indonesia (BSI) yang merupakan bank syariah terbesar nomor 1 di Tanah Air.
Kini, Erick Thohir kembali mengupayakan adanya perbankan syariah pelat merah. "Saya mendorong pembangunan ekonomi syariah harus terus dilebarkan, untuk saudara saudara kita yang membutuhkan akses finansial syariah," papar Erick. "Kebetulan sebagai Ketua Masyarakat Ekonomi Syariah, saya juga sukses mendorong kebijakan bahwa lahirnya Bank Syariah terbesar di sejarah RI masuk ke dalam 10 besar, yaitu BSI," pungkasnya.
Seperti diberitakan sebelumnya, PT Bank Tabungan Negara (Persero) Tbk atau BTN, dikabarkan bakal mengakuisisi Bank Muamalat. Adanya hal tersebut, manajemen perusahaan berkode saham BBTN ini langsung memberikan tanggapannya. Corporate Communication BTN, Ramon Armando mengungkapkan, saat ini BTN memang tengah menyiapkan langkah untuk melakukan pemisahan atau spin off Unit Usaha Syariah (UUS). Menurut Ramon, proses spin off UUS menjadi Bank Umum Syariah (BUS) terus berjalan dengan mengkaji opsi yang paling efisien, mudah dan cepat dilaksanakan.
"Untuk melaksanakan opsi kedua, Perseroan sedang melakukan penjajakan dengan beberapa bank syariah yang ada dan terus berkomunikasi untuk mendapatkan penawaran terbaik," sambungnya. Ramon dalam kesempatan tersebut juga menjelaskan terkait rencana pengembangan UUS BTN. Pihaknya mempersiapkan berbagai opsi untuk melakukan spin off UUS. UUS Perseroan nantinya menjadi sebuah entitas yang mandiri sebagai anak perusahaan Perseroan di mana proses ini akan melibatkan pemisahan aset, manajemen, dan operasional UUS, sehingga entitas baru ini akan beroperasi secara terpisah dan fokus secara eksklusif pada prinsip prinsip perbankan syariah.
Dengan strategi ini, BTN dapat mengoptimalkan layanan perbankan syariahnya sehingga lebih efektif memenuhi kebutuhan pelanggan yang mencari produk dan layanan perbankan syariah. "(Terkait) rencana aksi korporasi Perseroan dalam dua belas bulan mendatang. Perseroan memiliki beberapa rencana aksi korporasi, salah satunya spin off UUS," papar Ramon. "Rencana aksi korporasi dimaksud telah tercantum pada Rencana Bisnis Bank dan aksi korporasi dimaksud akan kami publikasikan setelah ada persetujuan dari Regulator," pungkasnya.